Demam adalah salah satu keluhan paling umum yang dialami anak-anak. Sebagai orang tua, tentu wajar merasa khawatir saat suhu tubuh si kecil meningkat. Namun, tidak semua demam berarti sesuatu yang serius. Sebagian besar kasus demam pada anak adalah respons tubuh terhadap infeksi ringan seperti flu atau batuk pilek. Meski demikian, ada beberapa tanda yang menandakan bahwa demam tersebut perlu mendapat perhatian medis segera.

PAFI TOBOALI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) mengingatkan pentingnya mengenali gejala demam yang tidak boleh dianggap remeh. Dengan deteksi dini dan tindakan yang tepat, komplikasi serius bisa dicegah dan anak bisa mendapatkan penanganan optimal.

Berikut adalah 5 gejala demam pada anak yang harus segera dibawa ke dokter menurut PAFI TOBOALI.

1. DEMAM TINGGI LEBIH DARI 3 HARI

Jika anak mengalami demam lebih dari 38°C dan tidak kunjung turun dalam waktu lebih dari tiga hari, ini bisa menjadi pertanda adanya infeksi yang lebih serius, seperti infeksi saluran kemih, demam berdarah, atau infeksi bakteri lainnya. Apalagi jika setelah minum obat penurun demam suhu tubuh anak hanya turun sementara dan kembali tinggi setelah beberapa jam.

PAFI menyarankan agar orang tua segera membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk kemungkinan pemeriksaan darah jika diperlukan.

2. DEMAM DISERTAI KEJANG

Kejang demam sering terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun. Ini bisa terlihat sangat menakutkan, meskipun biasanya berlangsung singkat. Namun, bila kejang berlangsung lebih dari 5 menit, disertai kehilangan kesadaran, atau terjadi lebih dari satu kali dalam sehari, kondisi ini membutuhkan penanganan darurat.

PAFI TOBOALI mengimbau agar anak yang mengalami kejang saat demam segera dibawa ke dokter, meskipun setelah kejang anak tampak membaik. Hal ini penting untuk memastikan tidak ada gangguan saraf yang lebih serius.

3. ANAK TERLIHAT SANGAT LEMAS ATAU KESADARAN MENURUN

Demam yang disertai perubahan tingkat kesadaran seperti mengantuk berlebihan, sulit dibangunkan, atau tidak merespons seperti biasanya, merupakan tanda bahaya. Ini bisa menjadi gejala infeksi serius seperti meningitis atau sepsis.

PAFI mengingatkan bahwa kondisi seperti ini tidak boleh ditunda. Anak harus segera diperiksa dokter agar mendapatkan pertolongan yang sesuai, termasuk pemberian cairan dan antibiotik jika diperlukan.

4. MUNCUL RUAM ATAU BINTIK-BINTIK DI KULIT

Ruam atau bintik merah yang muncul bersamaan dengan demam bisa disebabkan oleh infeksi virus seperti campak atau rubella. Namun, bila ruam terlihat seperti memar, menyebar cepat, atau tidak memudar saat ditekan, bisa jadi ini merupakan gejala infeksi bakteri serius seperti meningokokus.

PAFI TOBOALI menyarankan orang tua untuk waspada terhadap munculnya bintik atau ruam yang tidak biasa, terutama jika disertai demam tinggi dan anak tampak sangat tidak nyaman.

5. TIDAK MAU MINUM ATAU MENGALAMI DEHIDRASI

Anak yang sedang demam biasanya akan kehilangan nafsu makan. Namun, jika anak sama sekali tidak mau minum, tidak buang air kecil selama 6 jam atau lebih, tampak pucat, bibir kering, dan matanya cekung, ini bisa menjadi tanda dehidrasi.

Dehidrasi pada anak dapat berkembang cepat dan menyebabkan kondisi kritis jika tidak segera ditangani. PAFI menegaskan bahwa pemberian cairan, baik melalui minum maupun infus di fasilitas kesehatan, sangat penting untuk mencegah komplikasi.

PERAN ORANG TUA DAN EDUKASI DARI PAFI

Sebagai bagian dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia, PAFI TOBOALI terus aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya orang tua, tentang bagaimana menangani demam pada anak dengan tepat. PAFI juga menekankan pentingnya tidak panik, tetapi tetap waspada dan bertindak cepat jika menemukan tanda-tanda berbahaya.

PAFI TOBOALI bekerja sama dengan fasilitas kesehatan setempat dan apotek untuk menyampaikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Melalui kegiatan penyuluhan, distribusi leaflet, hingga kampanye digital, PAFI membantu masyarakat agar lebih siap dalam menghadapi kondisi darurat kesehatan anak.

KAPAN HARUS MEMBAWA ANAK KE DOKTER?

Selain kelima gejala utama di atas, PAFI juga memberikan panduan umum kapan anak harus segera dibawa ke dokter saat mengalami demam:

  • Anak berusia di bawah 3 bulan dengan suhu di atas 38°C

  • Demam disertai muntah berulang atau diare berat

  • Anak tampak sesak napas atau napas cepat

  • Demam terjadi setelah imunisasi dan berlangsung lebih dari 48 jam

  • Anak terlihat sangat gelisah atau menangis terus-menerus tanpa sebab

Dalam kondisi seperti ini, membawa anak ke dokter bukanlah tindakan berlebihan, melainkan langkah yang bijak.

Demam memang umum terjadi pada anak-anak, tetapi sebagai orang tua, kita harus mampu mengenali kapan demam itu menjadi pertanda bahaya. Lima gejala utama yang telah dijelaskan di atas perlu menjadi perhatian serius. Semakin cepat penanganan dilakukan, semakin besar peluang kesembuhan dan semakin kecil risiko komplikasi.

PAFI TOBOALI mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan anak-anak. Dengan edukasi yang benar dan sikap tanggap terhadap gejala, kita bisa melindungi generasi masa depan dari berbagai risiko penyakit serius.